OKU TIMUR, RETAMA NEWS – Menghadapi cuaca yang tidak menentu dan potensi kerawanan bencana hidrometeorologi, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Cempaka melaksanakan langkah preventif menyeluruh. Melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Penanggulangan Bencana Alam, petugas bersiaga penuh selama 12 jam, mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, pada Jumat (28/11/2025).
Operasi kemanusiaan ini dipimpin oleh Bripka Dedi D. bersama tiga personel lainnya. Fokus utama kegiatan adalah mitigasi risiko dan edukasi kepada masyarakat di titik-titik rawan.
Dalam upaya mitigasi fisik, tim patroli memasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik jalan yang teridentifikasi rawan longsor. Pemasangan spanduk imbauan juga dilakukan agar warga yang melintas lebih waspada.
Selain itu, perhatian khusus tertuju pada aliran Sungai Komering. Petugas melakukan pengecekan debit air secara berkala sebagai langkah deteksi dini terhadap ancaman banjir.
“Kami memantau ketinggian air Sungai Komering dengan cermat. Kami juga memberikan imbauan langsung kepada warga yang bermukim di bantaran sungai agar selalu waspada jika debit air tiba-tiba naik,” ujar Bripka Dedi D. di sela-sela kegiatan.
Tidak hanya pemantauan fisik, Polsek Cempaka juga melakukan pendekatan persuasif melalui sambang dan penyuluhan (binluh) kepada masyarakat. Koordinasi dengan instansi terkait pun diperkuat untuk memastikan kesiapan penanganan jika sewaktu-waktu bencana terjadi.
Kapolsek Cempaka, Iptu E. Antoni Malau, S.H., menegaskan bahwa upaya pencegahan adalah prioritas utama.
“Sesuai arahan Kapolres OKU Timur, AKBP Adik Listiyono, S.I.K., M.H., kami tidak menunggu bencana datang baru bertindak. KRYD ini adalah bentuk kesiapsiagaan Polri untuk meminimalisir risiko korban jiwa maupun harta benda masyarakat,” tegas Kapolsek.
Hingga operasi berakhir pada pukul 18.00 WIB, situasi di wilayah hukum Polsek Cempaka dilaporkan aman terkendali. Tidak ada kejadian bencana alam, korban jiwa, maupun kerugian materiil yang terjadi (Nihil).









